Perekayasa Industri dan Jumlah Pekerja Optimal

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk mengikuti penerimaan magang di sebuah perusahaan oleochemical di Medan. Di tahap awal pihak manajemen melakukan interview terhadap kami calon karyawan magang. Dari interview tersebut kami mendapati bahwa perusahaan ingin kami nantinya menghitung jumlah karyawan optimum yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan. Motion and time study atau studi gerak dan waktu adalah tools yang dapat menjawab keinginan mereka, so far tentu saya itu cukup tepat.

Selanjutnya saya kembali dipanggil untuk mengikuti tahap persentasi dan yang mereka minta dipersentasikan adalah tugas akhir kami, alasanya adalah mereka ingin melihat bagaimana kami menganalisis sebuah masalah. Dan, karena judul tugas akhir saya adalah supply chain management dengan metode  ANP jelas itu tidak related, terlebih saat itu sempat ditanya apakah ini (metode saya) bisa diterapkan di operasional. Tentu saja metode saya tidak cocok seperti bagaimana tidak cocoknya pentungan bila dipakai untuk menangkap nyamuk.

Saya berfikir kenapa di iklan lowongan mereka dikatakan mencari atau mengutamakan yang pernah melakukan penelitian tentang motion and time study atau seorang teknik industri dengan konsentrasi ergonomic and human factor. Sebenarnya kalau mereka ingin mencari jumlah karyawan optimal akan lebih tepat jika mereka melempar case kepada kami.

Di teknik industri khususnya dikampus saya  ada 3 spesialisasi atau pembidangan atau konsentrasi, scientific management, ergonomic & human factor, dan system manufacture. Namun pembidangan di teknik industri bukanlah pembidangan yang bersifat khusus karena hanya ada 3 mata kuliah pilihan yang bisa diambil dan setiap mahasiswa akan melakukan praktikum yang sama. Sebagai contoh yang mengambil scientific management tetap mengambil kuliah analisa perancangan kerja, yang mengambil ergonomic akan tetap belajar proses manufaktur, dan yang mengambil system manufaktur akan tetap mengikuti kelas manajemen rantai pasok.

Kembali ke masalah di perusahaan tadi, jumlah karyawan optimal.

Garis besarnya adalah motion and time study. Untuk tools yang dapat digunakan dalam menganalisis, ada beberapa tools yang dapat digunakan,

  1. Peta kerja,

Peta kerja ini ada macam-macam lagi, diantaranya  peta proses regu kerja (Gang Process Chart), diagram aliran (Flow Diagram), peta pekerja dan mesin (Man-Machine Chart), dan peta tangan kiri & tangan kanan. Dalam menggunakan peta kerja digunakan metode pengukuran kerja dengan stopwatch time study.

Pengukuran dengan stopwatch time study dilakukan secara langsung, dengan kata lain pekerjaan yang dilakukan seorang operator langsung diukur waktu pengerjaannya ditempat dimana pekerja tersebut berada. Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini menggunakan stopwatch sebagai alat utamanya dan pengukuran waktu yang didapat, akan digunakan untuk menetapkan waktu standar (waktu baku) dari suatu pekerjaan.

  1. Activity sampling

Activity sampling adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan pada waktu tertentu secara acak yang dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas dimana pengamatan yang dilakukan menggunakan sampel yang diambil secara acak, namun penilaian tidak hanya terbatas pada aktivitas dimana seseorang bekerja atau tidak, tetapi hingga pada penilaian dan pembagian rinci aktivitas yang dilakukan seseorang selama jam kerjanya.

Sampling pekerjaan sangat cocok digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki siklus waktu yang relatif panjang. Sampling dilakukan secara sesaat pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Oleh karena itu penggunaan tabel acak sangat diperlukan dalam metode ini.

 

Tinggalkan komentar